Waisak Nasional 2025 Akan Digelar di Candi Borobudur dengan Berbagai Rangkaian Acara Sakral

Narasi Pagi – Waisak Nasional 2025 telah dijadwalkan akan berlangsung pada 12 Mei di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Informasi ini disampaikan oleh Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2025, Karuna Murdaya, dalam pertemuan dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar. Dalam kesempatan itu, Karuna juga menyampaikan harapan agar Menteri Agama berkenan hadir dan memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Karuna menyebutkan bahwa peringatan Waisak tahun ini diperkirakan akan dihadiri lebih dari 150.000 orang. Selain mengikuti rangkaian upacara keagamaan, para peserta juga akan menyaksikan pelepasan lampion yang menjadi salah satu momen puncak pada malam Waisak.

Sejumlah kegiatan keagamaan telah disiapkan untuk memeriahkan peringatan Waisak ini. Salah satunya adalah bakti sosial yang akan memberikan layanan pengobatan gratis bagi sekitar 8.000 masyarakat. Selain itu, prosesi Waisak juga akan dilakukan dengan rute dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. Sementara itu, di pelataran utama Candi Borobudur, akan didirikan panggung utama yang menjadi pusat berbagai kegiatan, termasuk festival lampion yang telah menjadi tradisi dalam perayaan Waisak.

Panitia pelaksana juga menegaskan bahwa acara ini akan dihadiri oleh para Bhikkhu, Sangha, serta tokoh-tokoh umat Buddha. Kehadiran Menteri Agama diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap perayaan yang juga mengusung Candi Borobudur sebagai pusat wisata spiritual.

Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam kesempatan sebelumnya menyampaikan harapan kepada seluruh umat Buddha yang akan merayakan Waisak agar tetap menjaga kesakralan acara tersebut. Menurutnya, peringatan Waisak harus lebih menonjolkan makna spiritual dibandingkan aspek perayaannya.

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemeriahan dan kedalaman makna dalam perayaan Waisak. Menurutnya, penghayatan terhadap nilai-nilai spiritual lebih utama dibandingkan sekadar perayaan besar yang bersifat selebratif.

Lebih lanjut, Nasaruddin mengajak umat Buddha untuk menyalakan “lilin dalam hati” sebagai simbol penerangan batin. Ia menekankan bahwa seseorang yang selesai beribadah seharusnya keluar dengan hati yang lebih tercerahkan dan tidak terpengaruh oleh hal-hal yang mengurangi nilai keluhuran ajaran agama.

Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, Waisak Nasional 2025 di Candi Borobudur diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan penuh makna. Selain menjadi momentum spiritual bagi umat Buddha, acara ini juga diharapkan semakin mengukuhkan Borobudur sebagai pusat wisata religi yang mendunia.