25 Mei 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

Tantangan Ekologis yang Ditimbulkan oleh Perluasan Danau Qinghai

Perubahan Ekologis di Danau Qinghai

Sumber: antaranews.com

Narasi Pagi – Danau Qinghai, yang dikenal sebagai danau air asin pedalaman terbesar di China, telah mengalami kenaikan ketinggian air serta perluasan area perairannya selama dua dekade berturut-turut. Fenomena ini membawa sejumlah tantangan ekologis yang signifikan, menurut beberapa ahli ekologi di China. Pada tahun 2024, luas danau meningkat sekitar 28 kilometer persegi, menunjukkan bahwa tren perluasan tersebut terus berlanjut.

Ma Ping, yang menjabat sebagai Direktur Departemen Perlindungan dan Restorasi Ekologi di Administrasi Perlindungan dan Manajemen Area Objek Wisata Danau Qinghai, menyatakan bahwa ketinggian air danau terus meningkat dengan rata-rata lebih dari 20 sentimeter per tahun. Saat ini, Danau Qinghai berada pada ketinggian 3.196 meter di atas permukaan laut. Data satelit yang diperoleh pada September 2024 menunjukkan bahwa luas danau telah mencapai 4.650,08 kilometer persegi. Hal ini menandakan adanya peningkatan 0,6 persen secara tahunan, yang mencerminkan kelanjutan ekspansi danau sejak 2004.

Danau Qinghai, yang terletak di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, dikenal sebagai “Kutub Ketiga Dunia” dan “Menara Air Asia.” Danau ini memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekologi di wilayah barat laut China. Namun, perluasan dan peningkatan ketinggian air danau ini menimbulkan tantangan besar, terutama bagi lingkungan sekitar. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah terendamnya patung seorang dewi berwarna putih susu yang dulunya berdiri di tepi danau. Patung yang memiliki tinggi tujuh meter ini dulunya berada sekitar dua meter di bawah dasar patung, tetapi kini sebagian besar telah terendam air. Chen Dehui, Wakil Kepala Administrasi, menjelaskan bahwa patung tersebut dahulu merupakan lokasi populer bagi wisatawan untuk berfoto dengan latar belakang keindahan danau.

Para ahli percaya bahwa dua faktor utama menyebabkan perluasan danau yang berkelanjutan ini, yaitu upaya konservasi yang telah dilakukan dan perubahan iklim yang semakin intens. Sejak pemantauan pertama dimulai pada tahun 1955, ketinggian air danau mengalami penurunan, namun sejak 2004, tren ini berbalik arah dan air danau mulai meningkat. Ma Ping menjelaskan bahwa upaya konservasi yang dilakukan selama bertahun-tahun telah memberikan dampak positif, seperti peningkatan kemampuan konservasi air dan tanah di sekitar danau. Lahan berpasir dan gundul, serta tanah salin-alkali, telah berkurang, sementara cakupan vegetasi sekitar danau telah meningkat hingga mencapai 63 persen.

Namun, pemanasan global yang semakin intensif dan peningkatan kelembapan di Dataran Tinggi Qinghai menjadi faktor lain yang turut menyumbang pada kenaikan ketinggian air danau. Liu Qingchun, Kepala Cagar Alam Nasional Danau Qinghai, mengungkapkan bahwa meningkatnya pasokan air dari sungai-sungai yang mengalir ke danau, bersama dengan curah hujan yang lebih tinggi, semakin memperburuk situasi. Data menunjukkan bahwa rata-rata presipitasi di cekungan danau pada tahun 2023 mencapai 413 mm, yang lebih tinggi sebesar 6,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Seiring dengan meluasnya garis pantai danau, sejumlah tantangan ekologis baru muncul. Rumah-rumah petani dan penggembala lokal kini telah terendam oleh air yang terus naik. Keadaan ini mengancam beberapa habitat penting, seperti tempat berkembang biak unggas air dan rusa Przewalski, yang merupakan spesies rusa yang terancam punah.

Sebagai langkah respons terhadap tantangan ini, pemerintah China telah merencanakan pembangunan taman nasional di sekitar Danau Qinghai. Rencana tersebut disetujui pada tahun 2022 dan mencakup area seluas 10.400 kilometer persegi pada tahap awal. Para ahli ekologi setempat optimis bahwa peresmian taman nasional ini akan menjadi solusi untuk mengatasi berbagai tantangan ekologis yang timbul dan memberikan perlindungan lebih baik bagi ekosistem yang ada di sekitar danau. Dengan upaya konservasi yang lebih terstruktur dan terencana, diharapkan ekosistem di kawasan Danau Qinghai dapat tetap terjaga, meskipun menghadapi dampak perubahan iklim yang terus meningkat.