Narasi Pagi – Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan Khalil Rahman Haqqani, pelaksana tugas Menteri Urusan Pengungsi dan Repatriasi Afghanistan, pada Rabu (11/12). Serangan tersebut terjadi di tengah ketegangan yang semakin meningkat di Afghanistan, dengan ISIS yang terus meningkatkan ancaman terhadap pemerintah sementara yang berkuasa sejak 2021.
Menurut laporan dari Kantor Berita Amaq, yang terafiliasi dengan ISIS, seorang militan ISIS meledakkan rompi peledaknya dekat Haqqani dan rombongannya. Serangan itu menyebabkan tewasnya Haqqani beserta beberapa rekan dan pengawalnya. Pejabat dari Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengungkapkan bahwa sedikitnya empat orang, termasuk Haqqani, kehilangan nyawa dalam insiden tersebut, sementara empat lainnya terluka kritis, termasuk beberapa anggota pengawal pribadi Haqqani.
Khalil Rahman Haqqani dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam pemerintahan Taliban yang berkuasa di Afghanistan. Ia juga merupakan anggota dari jaringan Haqqani, kelompok yang memiliki hubungan erat dengan Taliban dan dikenal sebagai salah satu jaringan teroris paling berbahaya di kawasan itu. Serangan ini menandai kematian anggota kabinet pertama sejak pemerintah sementara Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 2021, yang menunjukkan betapa besarnya ancaman yang dihadapi oleh pemerintah Taliban.
Serangan bom bunuh diri ini tidak hanya mengguncang pemerintah Afghanistan tetapi juga memperlihatkan semakin meningkatnya aktivitas militan ISIS di wilayah tersebut. Meskipun Taliban telah mengklaim bahwa mereka mengendalikan sebagian besar wilayah Afghanistan, kelompok-kelompok teroris seperti ISIS tetap aktif dan terus menantang otoritas yang ada, berusaha menambah ketidakstabilan di negara tersebut.
ISIS, yang telah menjadi ancaman global sejak munculnya pada 2014, terus berusaha menumbuhkan pengaruhnya di wilayah-wilayah yang berada dalam ketegangan, seperti Afghanistan. Dengan serangan ini, ISIS berupaya menunjukkan kemampuannya untuk menyerang tokoh-tokoh penting dari pemerintahan Taliban, sekaligus mengirimkan pesan kepada masyarakat internasional bahwa mereka masih menjadi kekuatan yang signifikan dalam konflik ini.
Haqqani adalah tokoh yang berperan penting dalam menangani masalah pengungsi dan repatriasi di Afghanistan, sektor yang sangat penting mengingat jumlah pengungsi dan orang yang terpaksa mengungsi akibat konflik berkepanjangan di negara tersebut. Kehilangan Haqqani adalah pukulan berat bagi pemerintah Afghanistan yang tengah berusaha membangun kembali negara pasca-konflik, sekaligus mempertahankan otoritas di tengah ancaman yang terus membayangi dari kelompok-kelompok militan.
Serangan terhadap Khalil Rahman Haqqani ini juga menambah daftar panjang kekerasan yang terjadi di Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban. Walaupun pemerintah Taliban berusaha memperlihatkan kestabilan, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tantangan mereka dalam mengatasi kelompok-kelompok militan seperti ISIS masih sangat besar. Ke depan, pemerintah Afghanistan akan menghadapi tugas berat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh wilayahnya, sembari terus berupaya mengatasi ancaman dari berbagai kelompok teroris yang masih aktif.
Dengan kejadian ini, ketegangan politik dan keamanan di Afghanistan diperkirakan akan semakin meningkat. ISIS terus menargetkan tokoh-tokoh penting dan mengintensifkan serangannya, sementara Taliban harus mencari cara untuk memperkuat posisi mereka di tengah tekanan dari dalam dan luar negeri.
More Stories
Penanaman 600 Pohon di Ibu Kota Nusantara: Langkah Awal Menuju Kota Hutan Berkelanjutan
Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Alami Reroute Akibat Keberatan Pemerintah Daerah
Kementerian ESDM Berikan Penghargaan BPH Migas Awards 2024 untuk Pemangku Kepentingan Hilir Migas