20 April 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

Penggalian Arkeologi Ungkap Bangunan Ritual Neolitikum Berusia 6.800 Tahun di Polandia

Penggalian Arkeologi Ungkap Bangunan Ritual Neolitikum

Narasi Pagi – Sebuah penemuan arkeologi yang luar biasa baru-baru ini terungkap di Nove Objezierze, sebuah daerah di Polandia barat laut, yang memberikan wawasan mendalam tentang peradaban Neolitikum. Sebuah bangunan upacara yang berasal dari sekitar 4800 SM ditemukan dalam penggalian yang dipimpin oleh Dr. Lech Czerniak dari Universitas Gdansk. Bangunan ini dikenal sebagai rondel, yang merupakan struktur melingkar dengan parit konsentris dan pagar kayu, yang digunakan oleh masyarakat Neolitikum yang tinggal di kawasan yang membentang dari sungai Vistula hingga Rhine dan bagian tengah Donau.

Rondel yang ditemukan di Nove Objezierze memiliki diameter sekitar 112 meter dan dikelilingi oleh tiga sistem parit serta empat parit konsentris yang kemungkinan besar berfungsi sebagai fondasi untuk membangun struktur kayu. Bangunan ini mencerminkan proyek besar yang melibatkan partisipasi ratusan orang dalam pembangunan selama bertahun-tahun, menunjukkan tingkat kerjasama sosial yang tinggi di masyarakat pada masa itu.

Metode yang disebut chaîne opératoire digunakan oleh para peneliti untuk merekonstruksi proses pembangunan bangunan ini. Dari rekonstruksi ini, terungkap bahwa pembangunan rondel mungkin telah dimulai dengan menandai lingkaran pusat, diikuti dengan persiapan lahan dan pembangunan struktur kayu untuk menahan kondisi lingkungan yang keras. Bangunan ini mungkin juga diperkuat dengan atap tanah liat dan alang-alang, yang mengindikasikan adanya perencanaan yang matang dalam perancangan bangunan tersebut.

Para peneliti percaya bahwa parit-parit yang ditemukan tidak dibiarkan terbuka selamanya. Sebaliknya, mereka kemungkinan ditimbun atau dibuka kembali sesuai dengan tahapan ritual yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu dalam kalender upacara masyarakat Neolitikum. Salah satu temuan menarik adalah keselarasan pintu masuk rondel dengan titik mata angin tertentu, yang menunjukkan bahwa para pembangun bangunan ini memiliki pengetahuan astronomi yang cukup baik. Mereka mampu mengatur waktu untuk melaksanakan upacara berdasarkan fenomena alam, seperti titik balik matahari musim dingin.

Keberlanjutan pengetahuan teknis dalam membangun struktur seperti rondel ini menunjukkan bahwa ilmu dan tradisi tersebut diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui adat istiadat dan pendidikan ritual. Tulang hewan dan tembikar yang ditemukan di parit menambah bukti bahwa tempat ini digunakan untuk acara sosial, festival, dan mungkin juga untuk upacara persembahan tumbal. Gaya tembikar yang ditemukan, seperti Stichbandkeramik, juga memberikan petunjuk bahwa rondel ini mungkin dibangun oleh imigran yang datang dari daerah seperti Bohemia utara atau Silesia Hilir.

Selain itu, beberapa ahli berpendapat bahwa pembangunan dan pemeliharaan rondel ini menunjukkan adanya tujuan bersama yang diawasi oleh suatu organisasi atau perkumpulan rahasia yang memiliki pengetahuan tentang ritual dan kepercayaan spiritual. Ini menambah dimensi budaya yang lebih dalam terhadap keberadaan bangunan tersebut.

Penggunaan rondel diperkirakan berlangsung sekitar 300 tahun sebelum akhirnya menurun sekitar tahun 4500 SM. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tercermin dalam analisis serbuk sari yang menunjukkan penurunan aktivitas pertanian di sekitar lokasi tersebut. Selain itu, kemunduran populasi lokal atau perubahan sosial seperti pertikaian internal atau migrasi juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi penghentian aktivitas di situs ini.

Penemuan ini memberi gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat Neolitikum. Ini juga menunjukkan bagaimana peradaban awal memiliki pemahaman yang mendalam tentang lingkungan mereka, serta kemampuan untuk mengorganisir proyek kolektif besar yang melibatkan banyak orang. Temuan ini merupakan kontribusi besar terhadap pemahaman kita tentang sejarah peradaban manusia di Eropa pada zaman Neolitikum.