19 Februari 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

OJK Pertahankan Stabilitas Sektor Keuangan di Tengah Ketegangan Geopolitik dan Pemulihan Ekonomi Global

OJK Pertahankan Stabilitas Sektor Keuangan di Tengah Ketegangan Geopolitik dan Pemulihan Ekonomi Global

https://www.antaranews.com

Narasi Pagi – Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa meskipun terdapat peningkatan risiko geopolitik dan dinamika perekonomian global, stabilitas sektor jasa keuangan di Indonesia tetap terjaga dengan baik. Dalam pertemuan hasil Rapat Dewan Komisioner OJK yang diselenggarakan pada bulan November 2024, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menjelaskan bahwa meskipun tantangan global semakin meningkat, sektor jasa keuangan domestik masih mampu mempertahankan daya tahannya.

Mahendra Siregar mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang menambah ketidakpastian global adalah kemenangan Presiden terpilih Donald Trump dan Partai Republik di Amerika Serikat, yang diprediksi akan memperburuk ketegangan dalam perdagangan internasional. Selain itu, ketidakstabilan politik yang terjadi di sejumlah wilayah, terutama di Asia, Eropa, dan Timur Tengah, termasuk ketegangan di Ukraina, turut meningkatkan risiko geopolitik secara keseluruhan.

Di tengah ketegangan ini, Mahendra mengungkapkan bahwa meskipun risiko geopolitik meningkat, kinerja perekonomian global secara umum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Indikator pasar tenaga kerja di Amerika Serikat kembali menunjukkan penguatan, serta permintaan domestik yang membaik, memberikan harapan positif terhadap kinerja ekonomi global. Sementara itu, sektor produksi di Tiongkok juga mengalami peningkatan meskipun tekanan terhadap permintaan masih berlanjut, dan indikator ekonomi di Eropa cenderung menunjukkan perbaikan.

Perkembangan ini berpotensi mempengaruhi kebijakan moneter global, dengan kemungkinan bank sentral global akan lebih berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan suku bunga. Hal ini berimbas pada ekspektasi kenaikan terminal rate suku bunga, yang berpotensi mempengaruhi aliran dana investor. Banyak investor cenderung menarik dananya dari pasar negara berkembang (emerging market), yang menyebabkan pelemahan pasar saham, obligasi, dan nilai tukar di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.

Namun, di sisi domestik, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan stabilitas yang baik. Berdasarkan data triwulan III-2024, Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,95 persen, dengan pertumbuhan kumulatif sebesar 5,03 persen untuk periode Januari hingga September 2024. OJK memproyeksikan bahwa Indonesia dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi lebih dari lima persen pada akhir tahun 2024. Surplus pada neraca pembayaran Indonesia pada triwulan III-2024 juga menunjukkan bahwa ketahanan eksternal Indonesia tetap terjaga dengan baik. Inflasi di Indonesia pun tetap terkendali, terutama inflasi pangan yang masih dalam batas yang aman.

Meski demikian, Mahendra Siregar menekankan pentingnya untuk terus memantau sejumlah indikator ekonomi domestik yang masih menghadapi tantangan. Salah satunya adalah indeks PMI manufaktur yang berada dalam zona kontraksi, serta terus berlanjutnya pelemahan pada sektor-sektor seperti penjualan retail, kendaraan bermotor, dan kepercayaan konsumen yang menunjukkan penurunan.

OJK juga mengingatkan agar lembaga jasa keuangan tetap waspada terhadap potensi risiko ke depan, terutama yang terkait dengan dampak ketegangan geopolitik global dan potensi kebijakan proteksionisme perdagangan yang dapat diterapkan oleh pemerintahan Trump. Untuk itu, OJK berkomitmen untuk terus memperkuat pengawasan dan melakukan penilaian yang proaktif terhadap sektor jasa keuangan di Indonesia, guna memitigasi risiko yang mungkin timbul. OJK juga menggarisbawahi pentingnya menjalin kerjasama yang lebih erat dengan lembaga pengawas keuangan internasional, serta meningkatkan koordinasi dalam pengawasan sektor keuangan.

Dalam upaya menjaga stabilitas sektor keuangan Indonesia, OJK akan terus memperkuat komitmennya untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan, sambil memastikan sektor keuangan domestik tetap mampu menghadapi tantangan global yang terus berkembang.