Narasi Pagi – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menegaskan komitmen negara untuk terus menjaga kebijakan pintu terbuka dalam kerja sama teknologi global. Dalam pidatonya yang disampaikan pada Kamis (12/12) di Kuala Lumpur, Anwar menyatakan bahwa Malaysia akan tetap menjadi negara yang bebas dan terbuka untuk berkolaborasi dengan penyedia teknologi di seluruh dunia. Hal ini sejalan dengan posisi Malaysia sebagai negara perdagangan yang mengutamakan hubungan internasional yang bebas dan terbuka.
Anwar menjelaskan bahwa Malaysia telah menerima berbagai penyedia teknologi tanpa adanya pembatasan berlebihan, serta mendukung pengembangan ekosistem teknologi secara global. Dalam pidatonya, ia mengungkapkan bahwa kebijakan ini mencerminkan sikap negara untuk terbuka dalam berjejaring dengan negara-negara lain, sembari memperkuat hubungan perdagangan melalui perjanjian perdagangan bebas (FTA) dan perjanjian perdagangan lainnya di tingkat internasional. Kebijakan ini juga menjadi bagian dari upaya Malaysia untuk memperkuat integrasi dalam pasar global serta memastikan negara tersebut tidak ketinggalan dalam perkembangan teknologi dan inovasi dunia.
Selain itu, Anwar juga menekankan pentingnya pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi di seluruh lapisan masyarakat. Ia mengajak semua pemangku kebijakan dan pembuat rencana di Malaysia untuk memastikan bahwa program-program pengembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan, dapat diakses oleh semua sektor, mulai dari pelajar dan generasi muda hingga pegawai negeri dan sektor swasta. Menurutnya, transformasi ini sangat penting untuk mengubah pola pikir dan mempercepat adopsi teknologi baru, yang pada gilirannya dapat menciptakan manfaat yang merata di seluruh masyarakat.
Dalam upaya untuk mengatasi kesenjangan digital yang terus menjadi perhatian besar, Anwar juga mengingatkan perlunya langkah-langkah konkret untuk menjembatani kesenjangan antara masyarakat perkotaan yang lebih maju secara teknologi dengan masyarakat miskin di pedesaan. Ia menyatakan bahwa usaha untuk mengatasi kesenjangan ini tidak boleh terbatas hanya pada masyarakat elit perkotaan, tetapi harus diperluas hingga mencakup wilayah pedesaan yang sering kali tertinggal dalam hal akses teknologi dan infrastruktur digital.
Perkembangan teknologi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan, menjadi salah satu fokus utama dalam kebijakan pemerintah Malaysia. Pemerintah berusaha memastikan bahwa sektor publik dan swasta di negara tersebut mampu mengembangkan dan mengintegrasikan teknologi canggih dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga industri. Dalam konteks ini, Anwar meresmikan Kantor Kecerdasan Buatan Nasional (National Artificial Intelligence Office/NAIO), yang diharapkan dapat menjadi pusat koordinasi untuk mengembangkan kebijakan, riset, dan penerapan kecerdasan buatan di Malaysia.
NAIO diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mempercepat adopsi AI di berbagai sektor, serta mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi. Dengan pendekatan yang inklusif dan terbuka, Malaysia berharap dapat memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan daya saing globalnya serta meningkatkan kualitas hidup rakyatnya melalui teknologi yang lebih efisien dan terjangkau.
Dalam kesempatan tersebut, Anwar juga mengingatkan bahwa transformasi digital bukan hanya masalah teknologi, tetapi juga tantangan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kerja sama antara sektor publik, swasta, dan masyarakat untuk memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari perkembangan teknologi, tanpa ada yang tertinggal.
Secara keseluruhan, kebijakan pintu terbuka yang diambil oleh Malaysia di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim mencerminkan visi besar negara untuk berperan aktif dalam perekonomian global yang semakin terhubung secara digital. Dengan kebijakan ini, Malaysia tidak hanya berusaha mengembangkan sektor teknologi, tetapi juga berkomitmen untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
More Stories
Indonesia dan Turki Perkuat Kerja Sama Budaya Melalui MoU Baru
Tanzania Umumkan Berakhirnya Wabah Virus Marburg Setelah Tidak Ada Kasus Baru
Hamas dan Israel Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata di Doha