24 Maret 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

Kementerian ESDM Berikan Penghargaan BPH Migas Awards 2024 untuk Pemangku Kepentingan Hilir Migas

penghargaan BPH Migas Awards 2024

Narasi Pagi – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penghargaan kepada para pemangku kepentingan di bidang hilir minyak dan gas bumi (migas) melalui acara BPH Migas Awards 2024. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi mereka dalam pengawasan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan peningkatan ketersediaan layanan energi bagi masyarakat. Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyampaikan bahwa penghargaan tersebut sangat penting untuk mengakui peran serta berbagai pihak dalam memajukan sektor energi, serta mendukung ketahanan energi nasional.

Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (13/12), Yuliot mengungkapkan bahwa penghargaan ini diberikan kepada berbagai pihak yang telah berperan aktif dalam pengawasan dan distribusi BBM, termasuk Pemerintah Daerah yang ikut andil dalam pengawasan pembangunan infrastruktur migas. Ia juga menekankan pentingnya peran badan usaha dalam memastikan ketersediaan migas yang dapat diakses oleh masyarakat, serta berperan dalam menggerakkan roda perekonomian.

“Apresiasi diberikan kepada pemerintah daerah yang berkontribusi dalam pengawasan pembangunan infrastruktur migas dan penyaluran, termasuk dalam program BBM 1 Harga. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada badan usaha yang telah berkontribusi besar dalam meningkatkan ketersediaan dan penyaluran migas, baik untuk masyarakat maupun sektor industri,” ujar Yuliot.

Acara BPH Migas Awards 2024 juga menyampaikan data pencapaian distribusi BBM sepanjang 2024. Hingga November 2024, volume penyaluran jenis BBM tertentu (JBT) mencapai 16,61 juta kiloliter, yang setara dengan 85% dari kuota yang ditetapkan sebesar 19,58 juta kiloliter. Sementara itu, penyaluran BBM khusus penugasan (JBKP) tercatat mencapai 27,33 juta kiloliter atau 86% dari kuota yang ditetapkan sebesar 31,70 juta kiloliter. Penyaluran jenis BBM umum (JBU) juga mencapai 30,07 juta kiloliter, dengan realisasi 85% dari kuota.

Badan usaha yang berperan dalam sektor hilir migas cukup banyak, dengan 1.910 badan usaha yang terdiri dari 19 badan usaha pemegang izin pengolahan, 30 pemegang izin usaha penyimpanan, 1.730 pemegang izin usaha pengangkutan, dan 131 pemegang izin usaha niaga BBM. Yuliot juga mencatat bahwa sejak 2017, sebanyak 583 penyalur BBM 1 Harga telah dibangun, terutama untuk menjangkau daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), untuk memastikan bahwa BBM tersedia dengan harga yang terjangkau.

Di sektor gas bumi, hingga triwulan III 2024, volume pengangkutan gas bumi melalui pipa tercatat sebanyak 921,2 juta MSCF, dan volume niaga gas bumi tercatat 277,8 juta MSCF. Sektor kelistrikan sendiri tercatat menggunakan 60,1 juta MMBTU, yang mencapai 57% dari alokasi yang ditetapkan.

Dalam acara tersebut, Yuliot juga memberikan selamat kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan badan usaha yang menerima penghargaan BPH Migas Awards 2024. Penghargaan ini menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga ketersediaan energi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi masyarakat. “Kami berharap penghargaan ini bisa menjadi motivasi bagi semua pemangku kepentingan untuk terus berkontribusi dalam penguatan ketahanan energi di Indonesia,” ujar Yuliot.

Pada kesempatan tersebut, Kepala BPH Migas Erika Retnowati juga mengungkapkan bahwa BPH Migas Awards 2024 mencakup 11 kategori penghargaan dan 10 kategori apresiasi. Sementara itu, sebelum acara penghargaan berlangsung, diselenggarakan Hilir Migas Conference & Expo yang mempertemukan berbagai pihak untuk membahas isu-isu terkait transisi energi dan hilirisasi migas. Dalam kesempatan itu, Erika menekankan pentingnya transisi energi yang harus dijalankan oleh semua pihak, termasuk pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat.

“Transisi energi menuju penggunaan BBM ramah lingkungan merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan kerjasama dan kolaborasi berbagai pihak. Ini harus diwujudkan dengan kebijakan yang komprehensif dan dukungan dari semua pihak,” ujar Erika.

Pemerintah juga menekankan pentingnya hilirisasi gas bumi sebagai langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Hilirisasi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang lebih maju dan berkelanjutan bagi Indonesia di masa depan.