Narasi Pagi – Untuk mempererat kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah di kalangan Warga Negara Indonesia (WNI) serta umat Muslim dari berbagai negara, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing kembali menggelar buka puasa bersama selama bulan Ramadan. Kegiatan ini dilakukan secara rutin sebanyak tiga kali dalam sepekan, yaitu pada hari Rabu, Jumat, dan Minggu.
Wakil Ketua Majelis Taklim At-Taqwa yang juga merupakan staf KBRI Beijing, Tubagus Muhammad Ihsan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari tradisi yang telah berlangsung pada tahun-tahun sebelumnya. Meskipun pada Ramadan tahun ini buka puasa bersama tidak diadakan setiap hari seperti tahun lalu, antusiasme peserta justru semakin meningkat.
Menurut Ihsan, sebelum Ramadan tiba, pihaknya telah meminta masukan terkait hari terbaik untuk menyelenggarakan buka puasa bersama dengan mempertimbangkan jadwal kuliah mahasiswa dan berbagai faktor lainnya. Hasilnya, setiap kali acara ini berlangsung, sekitar 70 hingga 80 orang hadir untuk berbuka bersama. Bahkan, pada hari pertama Ramadan, jumlah peserta mencapai sekitar 130 orang, lebih banyak dari perkiraan awal.
Buka puasa bersama ini tidak hanya diperuntukkan bagi WNI, tetapi juga terbuka bagi umat Muslim dari negara lain, seperti Malaysia dan China. Para peserta yang hadir disuguhi berbagai hidangan khas Nusantara, di antaranya tongseng, ayam rica-rica, salad, dan rempeyek. Selain itu, takjil yang disediakan berupa es buah, bolu, serta kurma yang selalu menjadi menu wajib berbuka.
Penyelenggaraan acara ini tidak sepenuhnya dibiayai oleh KBRI, tetapi juga mendapat dukungan dari masyarakat melalui donasi. Para donatur diberikan kebebasan dalam menentukan menu yang akan disajikan, sehingga variasi makanan yang dihidangkan pun beragam. Makanan-makanan khas Indonesia seperti nasi liwet, soto bandung, ayam goreng, lalapan, dan nasi padang sering kali menjadi pilihan utama.
Selain buka puasa bersama, KBRI Beijing juga menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan lainnya, seperti salat tarawih berjamaah, serta salat zuhur dan ashar bersama selama bulan Ramadan. Ihsan menambahkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempererat hubungan antar sesama Muslim, baik dari Indonesia maupun negara lain. Dengan semakin banyaknya mahasiswa baru yang datang ke Beijing, kegiatan ini juga dianggap sebagai kesempatan yang baik untuk pembinaan masyarakat Muslim Indonesia di Tiongkok.
Salah satu mahasiswa yang aktif mengikuti acara buka puasa bersama, M. Taqiyuddin, mengungkapkan bahwa dirinya telah menghadiri acara ini sebanyak tiga kali dalam Ramadan tahun ini. Ia merasa bahwa kebersamaan yang terjalin dalam acara tersebut lebih terasa dibandingkan dengan di Indonesia, karena di Beijing, komunitas Muslim tidak sebanyak di tanah air.
Taqiyuddin, yang saat ini menempuh pendidikan magister di jurusan Rural Development di China Agricultural University, juga menilai bahwa menu berbuka tahun ini lebih istimewa dibandingkan tahun sebelumnya. Ia berharap agar pada Ramadan mendatang, acara buka puasa bersama bisa semakin semarak, bahkan jika memungkinkan, diadakan setiap hari seperti sebelumnya.
Selain berpartisipasi dalam buka puasa bersama, komunitas Lintas Komunitas Muslim Indonesia-Tiongkok (LKMIT), yang juga diwakili oleh Taqiyuddin, turut merancang program pesantren Ramadan. Salah satu agenda yang telah dijadwalkan adalah peringatan Nuzulul Qur’an yang akan diselenggarakan di KBRI pada Minggu (16/3).
Sementara itu, tidak hanya WNI yang menikmati acara ini, tetapi juga umat Muslim dari negara lain. Salah seorang warga Malaysia bernama Isa, yang bekerja di China Media Group (CMG), mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kalinya ia menghadiri acara buka puasa bersama di KBRI Beijing. Ia dan istrinya datang atas ajakan seorang teman dari Indonesia yang tinggal di dekat rumah mereka. Selain itu, beberapa mahasiswa asal Malaysia juga turut hadir dalam acara tersebut.
Setelah menikmati hidangan berbuka puasa, seluruh peserta kemudian melaksanakan salat tarawih berjamaah. Acara ini berlangsung hingga sekitar pukul 20.30 waktu setempat, memberikan kesempatan bagi umat Muslim di Beijing untuk mempererat tali silaturahmi dan merasakan kebersamaan dalam menjalankan ibadah Ramadan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangat kebersamaan di antara WNI dan umat Muslim dari berbagai negara dapat semakin kuat. Ramadan bukan hanya menjadi waktu untuk beribadah, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat persaudaraan dan memperluas jaringan sosial di lingkungan Muslim internasional.
More Stories
Putin Dukung Sikap Trump dalam Konflik Ukraina, Namun Tetap Punya Kekhawatiran
Indonesia Dukung Gencatan Senjata Permanen di Gaza dan Perkuat Hubungan dengan Mesir
Trump Kembali Serukan Perdamaian Rusia-Ukraina, Negosiasi Masih Panjang