24 Maret 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

Israel Perpanjang Kehadiran Tentara di Zona Penyangga Suriah

Israel pertahankan pasukan di zona penyangga Suriah

Narasi Pagi – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan perintah pada Jumat (13/12) yang menginstruksikan tentara Israel untuk tetap menduduki zona penyangga di sisi Suriah di Gunung Hermon selama bulan-bulan musim dingin. Keputusan ini diambil setelah Israel menduduki wilayah tersebut pada 8 Desember, hari yang sama ketika pasukan anti-rezim Suriah berhasil memasuki ibu kota Damaskus, memaksa Presiden Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia. Menurut Katz, dengan situasi yang berkembang di Suriah, keberadaan tentara Israel di puncak Hermon menjadi sangat penting bagi keamanan negara tersebut.

Katz menegaskan bahwa upaya maksimal harus dilakukan untuk menjaga kesiapan pasukan Israel di wilayah yang diduduki tersebut, termasuk memastikan mereka dapat menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem. Pada Kamis malam, Katz bertemu dengan Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi, dan pejabat militer lainnya untuk mengevaluasi perkembangan situasi di Suriah. Hasil pertemuan tersebut kemudian mengarah pada keputusan untuk memperpanjang keberadaan pasukan Israel di zona penyangga.

Sumber yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa tentara Israel telah memasuki zona penyangga sejauh 2 hingga 10 kilometer di sepanjang perbatasan dengan Suriah. Namun, rincian lebih lanjut mengenai desa-desa tempat pasukan Israel ditempatkan tidak diberikan karena alasan keamanan. Keberadaan pasukan Israel di wilayah ini menjadi semakin penting mengingat ketegangan yang terus meningkat di Suriah sejak perang saudara yang dimulai pada tahun 2011.

Zona penyangga yang diduduki oleh Israel memiliki panjang lebih dari 75 kilometer, dengan lebar yang bervariasi, dari sekitar 10 kilometer di bagian tengah hingga hanya sekitar 200 meter di bagian selatan. Wilayah ini telah lama menjadi titik fokus bagi keamanan kedua negara, terutama setelah pecahnya perang saudara di Suriah. Israel telah mengambil kendali atas sebagian besar zona ini, yang secara strategis terletak di sepanjang perbatasan Suriah-Israel dan memiliki peranan penting dalam mengamankan wilayahnya dari ancaman militer.

Keputusan untuk memperpanjang kehadiran tentara Israel di zona ini juga dilatarbelakangi oleh perubahan besar dalam situasi politik di Suriah. Setelah Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia, pasukan anti-rezim mengambil alih Damaskus, menandai babak baru dalam konflik yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Perubahan ini mengarah pada ketidakpastian mengenai stabilitas politik dan keamanan di Suriah, yang mempengaruhi kebijakan pertahanan Israel.

Meskipun demikian, keputusan Israel untuk mempertahankan posisinya di zona penyangga tersebut memunculkan pertanyaan mengenai dampaknya terhadap hubungan dengan negara-negara tetangga dan stabilitas kawasan secara keseluruhan. Sejak Israel menduduki wilayah ini, ketegangan dengan Suriah dan negara-negara lain yang terlibat dalam konflik Suriah semakin meningkat. Dengan perpanjangan kehadiran pasukan ini, Israel berharap dapat mempertahankan kendali atas wilayah strategis tersebut, sekaligus mengamankan posisi mereka di tengah ketidakpastian yang melanda Suriah.

Di sisi lain, komunitas internasional terus mengawasi perkembangan situasi di kawasan ini, dengan perhatian khusus pada potensi eskalasi ketegangan lebih lanjut. Meski pertempuran di Suriah telah berkurang, dinamika baru yang muncul dari perubahan politik di negara tersebut tetap menjadi ancaman bagi stabilitas wilayah Timur Tengah. Pemerintah Israel menganggap kehadiran mereka di zona penyangga sebagai langkah preventif untuk menghadapi potensi ancaman yang mungkin timbul akibat situasi yang terus berubah di Suriah.

Sementara itu, Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF) yang bertugas memantau gencatan senjata di wilayah ini mengonfirmasi bahwa zona penyangga yang dikuasai Israel memang memiliki panjang lebih dari 75 kilometer, dengan lebar yang sangat bervariasi. Ini menunjukkan kompleksitas situasi yang ada di lapangan, yang memerlukan perhatian dan penanganan hati-hati oleh semua pihak yang terlibat.

Dengan situasi yang semakin kompleks di Suriah, keputusan Israel untuk mempertahankan pasukannya di zona penyangga ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk menjaga keamanan nasional. Namun, keputusan ini juga berpotensi memperburuk ketegangan dengan negara-negara lain yang terlibat dalam konflik Suriah, dan bisa memengaruhi dinamika geopolitik di kawasan tersebut.