19 Februari 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

Fokus pada Pembangunan Kewilayahan di Indonesia Timur: Komitmen AHY untuk Mengurangi Ketertinggalan Infrastruktur

Fokus pada Pembangunan Kewilayahan di Indonesia Timur: Komitmen AHY untuk Mengurangi Ketertinggalan Infrastruktur

https://www.antaranews.com

Narasi Pagi – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, mengungkapkan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di kawasan Indonesia Timur, yang mencakup Papua, Maluku, dan sejumlah pulau lainnya. Fokus utama pemerintah, dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, adalah revitalisasi 45 kawasan transmigrasi, yang beberapa di antaranya berada di Pulau Papua.

Indonesia Timur masih menghadapi sejumlah tantangan besar, terutama dalam hal infrastruktur yang memadai. Wilayah ini, yang memiliki geografi yang lebih terisolasi dan jauh dari pusat-pusat ekonomi di bagian barat Indonesia, sering kali tertinggal dalam pembangunan. Salah satu masalah utama yang menghambat kemajuan adalah tingginya biaya transportasi dan logistik, yang berdampak langsung pada tingginya biaya pembangunan di sana.

AHY menegaskan bahwa biaya transportasi dan logistik yang mahal di kawasan Indonesia Timur mengakibatkan biaya pembangunan yang semakin tidak terjangkau. Contohnya, di Papua Pegunungan, meski anggaran otonomi khusus telah dialokasikan cukup besar, harga material pembangunan tetap tinggi karena faktor geografis yang sulit dijangkau.

Tantangan-tantangan ini menunjukkan bahwa meskipun dana yang disediakan sudah signifikan, kendala geografis dan logistik di wilayah Indonesia Timur membuat proses pembangunan jauh lebih kompleks. Oleh karena itu, AHY menggarisbawahi pentingnya kebijakan yang berpihak pada pembangunan kawasan ini agar kemajuan ekonomi bisa terwujud dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.

Fokus utama pembangunan adalah perbaikan dan penyediaan infrastruktur yang lebih baik, khususnya dalam hal transportasi dan konektivitas antar wilayah. Dengan akses yang lebih baik, diharapkan mobilitas barang dan orang akan lebih lancar, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tersebut. Hal ini menjadi sangat penting untuk mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi, serta membuka lebih banyak kesempatan bagi masyarakat setempat.

AHY juga menekankan bahwa ketimpangan sosial dan ekonomi yang ada dapat memicu berbagai masalah baru. Ketimpangan ini seringkali menciptakan jurang pemisah antara daerah yang maju dan daerah yang tertinggal. Oleh karena itu, pembangunan di Indonesia Timur sangat penting agar seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang merata.

Selain itu, AHY menegaskan bahwa setiap program pembangunan di kawasan ini harus memberikan dampak langsung terhadap perekonomian masyarakat. Program transmigrasi yang telah ada menjadi salah satu alat yang penting dalam hal ini. Transmigrasi tidak hanya bertujuan untuk redistribusi penduduk, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkuat perekonomian daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih.

“Di Kementerian Transmigrasi, kami terus mengembangkan pendekatan yang memastikan bahwa transmigran yang datang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, bukan sekadar pemindahan penduduk,” ujar AHY. Program ini diharapkan dapat menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan kualitas hidup di wilayah transmigrasi.

Revitalisasi 45 kawasan transmigrasi yang diusulkan dalam RPJMN 2025-2029 diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan di kawasan Indonesia Timur. AHY berharap, dengan adanya perhatian yang lebih besar, kesenjangan antar wilayah dapat semakin diperkecil dan kualitas hidup masyarakat di daerah Timur dapat meningkat, seiring dengan perkembangan yang terjadi di daerah lainnya di Indonesia.

Di penghujung pernyataannya, AHY menekankan bahwa pembangunan kawasan Indonesia Timur bukanlah tanggung jawab pemerintah pusat saja. Pemerintah daerah juga harus aktif berpartisipasi untuk memastikan pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Dengan kebijakan yang tepat dan implementasi yang konsisten, diharapkan Indonesia Timur dapat tumbuh menjadi kawasan yang lebih mandiri dan berkembang, serta mencapai pemerataan pembangunan yang lebih baik di seluruh penjuru Indonesia.