13 Maret 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

Tentara Israel Blokir Konvoi PBB yang Membawa Pasokan Medis dan Bahan Bakar ke Gaza Utara

Tentara Israel blokir konvoi PBB

Narasi Pagi – Tentara Israel telah memblokir sebuah konvoi yang membawa bahan bakar dan pasokan medis dari PBB yang seharusnya mendukung Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara. Konvoi tersebut mengangkut bantuan penting yang dibutuhkan rumah sakit untuk merawat korban luka-luka yang terus berdatangan di tengah eskalasi konflik yang semakin intens. Penolakan terhadap konvoi ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, di mana rumah sakit sudah beroperasi dengan kapasitas minimal dan sumber daya yang terbatas.

Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya, mengungkapkan bahwa delegasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi tahu pihak rumah sakit bahwa tentara Israel telah mencegah masuknya konvoi bantuan yang vital ini. Akibatnya, konvoi tersebut terpaksa kembali ke Gaza selatan tanpa bisa mendistribusikan pasokan yang sangat dibutuhkan. “Kekurangan parah pasokan medis semakin memperburuk kondisi di rumah sakit. Kami beroperasi dengan sangat terbatas,” kata Abu Safiya dalam sebuah pernyataan video pada Kamis, 12 Desember 2024.

Abu Safiya juga mengungkapkan bahwa meskipun operasi terus dilakukan, rumah sakit menghadapi tantangan besar akibat ancaman bom yang terus menerus, serta ketakutan yang menyelimuti staf medis dan pasien. Bahkan serpihan bom jatuh di beberapa bagian rumah sakit karena serangan yang terjadi di sekitar area tersebut. Hal ini semakin memperburuk situasi yang sudah sangat sulit, mengingat rumah sakit harus beroperasi dengan jumlah tenaga medis yang terbatas dan tanpa perlengkapan yang memadai.

Pihak rumah sakit mendesak komunitas internasional untuk segera melindungi fasilitas kesehatan di Gaza dan memastikan pasokan medis yang sangat dibutuhkan bisa segera dikirimkan tanpa halangan. “Kami membutuhkan dukungan segera agar bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa. Jangan biarkan fasilitas kesehatan kami hancur dan kami kehabisan persediaan,” tambahnya.

Sejak dimulainya operasi militer besar-besaran Israel di Gaza utara pada 5 Oktober 2024, situasi di wilayah tersebut semakin memburuk. Operasi ini dilancarkan dengan alasan untuk menanggulangi kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Namun, banyak warga Palestina yang menilai bahwa tujuan sebenarnya adalah untuk menduduki wilayah tersebut dan memaksa penduduk Gaza untuk mengungsi, tanpa memperhatikan kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk.

Akibat pembatasan yang ketat terhadap bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, Gaza utara telah terisolasi, dan penduduk yang tersisa kini berada di ambang kelaparan. Menurut otoritas kesehatan Palestina, hampir 4.000 orang telah tewas di Gaza utara sejak dimulainya operasi militer Israel, sementara ribuan lainnya terluka dan membutuhkan perawatan medis mendesak.

Keberhasilan atau kegagalan upaya-upaya internasional untuk memastikan pasokan kemanusiaan dapat sampai ke Gaza akan menentukan seberapa cepat situasi yang semakin parah ini bisa diatasi. Rumah sakit-rumah sakit di Gaza kini bergantung pada pasokan bantuan yang terus dibatasi, sementara jumlah korban yang terus meningkat menambah berat beban yang harus mereka tanggung. Sementara itu, seluruh dunia menantikan tindakan nyata dari komunitas internasional untuk menghentikan kekerasan ini dan memastikan hak-hak dasar manusia, termasuk akses ke perawatan medis dan kehidupan yang aman, dapat terjamin.