12 Maret 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

Paus Fransiskus Terima Kunjungan Perdana Menteri Lebanon Bahas Pemilihan Presiden dan Gencatan Senjata dengan Israel

Paus Fransiskus dan PM Lebanon Najib Mikati

Narasi Pagi – Pada Jumat, 13 Desember 2024, Paus Fransiskus mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri interim Lebanon, Najib Mikati, di Vatikan. Pertemuan ini berlangsung untuk membahas sejumlah isu penting, termasuk pemilihan presiden Lebanon yang telah tertunda lama dan pembicaraan mengenai gencatan senjata dengan Israel.

Kunjungan Najib Mikati ke Vatikan juga mencerminkan hubungan diplomatik yang kuat antara Lebanon dan Tahta Suci. Dalam pertemuan tersebut, Paus Fransiskus dan Mikati membahas berbagai tantangan yang dihadapi Lebanon, dengan fokus khusus pada kondisi politik yang masih terbelah dan kebutuhan akan perdamaian sosial di negara tersebut.

Salah satu topik utama dalam diskusi tersebut adalah situasi politik Lebanon yang mengalami kebuntuan dalam memilih presiden. Sejak masa jabatan Presiden Michel Aoun berakhir pada Oktober 2022, negara itu belum bisa menetapkan pemimpin baru. Proses pemilihan presiden Lebanon dilakukan melalui parlemen, yang saat ini terpecah antara blok yang pro-Barat dan blok yang pro-Timur. Ketidaksepakatan di antara partai-partai politik Lebanon telah memperburuk ketegangan politik, menciptakan kekosongan jabatan yang memengaruhi stabilitas negara tersebut.

Selain itu, Paus Fransiskus dan Najib Mikati juga membahas tantangan besar yang dihadapi Lebanon di bidang sosial dan ekonomi. Krisis ekonomi yang mendalam telah mengguncang Lebanon selama beberapa tahun terakhir, diperburuk oleh ketidakstabilan politik yang terus berlanjut. Kekosongan presiden selama lebih dari dua tahun telah memperburuk keadaan ini, karena pemerintah yang tidak stabil menghambat upaya pemulihan negara.

Dalam konteks ini, Paus Fransiskus dan Mikati menggarisbawahi peran penting Gereja Katolik dan komunitas Kristen dalam mendukung Lebanon. Mereka juga menekankan pentingnya hidup berdampingan secara damai antara berbagai kelompok agama di negara tersebut. Paus Fransiskus mengungkapkan kepuasan atas pencapaian gencatan senjata di bagian selatan Lebanon, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Lebanon, dengan keragaman agama yang kaya, menjadi simbol penting dalam upaya menciptakan perdamaian antaragama di wilayah tersebut. Paus Fransiskus dan Mikati sepakat bahwa kehidupan berdampingan yang damai antara Muslim dan Kristen akan terus menjadi bagian penting dari identitas Lebanon, serta memainkan peran kunci dalam mendorong perdamaian yang lebih luas di Timur Tengah.

Paus Fransiskus juga menyampaikan harapannya agar Lebanon dapat segera keluar dari krisis politik dan ekonomi yang sedang melanda, serta menemukan pemimpin yang dapat membawa negara tersebut menuju stabilitas dan kemakmuran. Di sisi lain, Najib Mikati menegaskan komitmennya untuk terus berupaya menyelesaikan masalah politik dalam negeri Lebanon dan memastikan bahwa negara tersebut tetap menjadi tempat di mana semua agama dapat hidup berdampingan dengan damai.

Kunjungan ini menunjukkan bahwa Paus Fransiskus terus berperan aktif dalam mendukung perdamaian dan rekonsiliasi di kawasan yang rawan konflik. Paus juga berkomitmen untuk terus mendukung upaya perdamaian yang dilakukan oleh Lebanon, baik melalui dialog antaragama maupun kerja sama internasional. Seiring dengan berjalannya waktu, harapan besar ada agar situasi politik di Lebanon dapat segera membaik, memberikan negara itu kesempatan untuk bangkit dari krisis yang berkepanjangan.