Narasi Pagi – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan optimismenya terhadap Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024. Ia yakin nilai transaksi pada ajang tahunan ini akan mencapai Rp40 triliun, melampaui pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp25,7 triliun. Prediksi ini menunjukkan pesatnya pertumbuhan sektor e-commerce di Indonesia dan antusiasme masyarakat yang semakin besar terhadap belanja daring.
Budi menyatakan bahwa target tersebut didasarkan pada tren peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Pada Harbolnas 2023, transaksi mencapai Rp25,7 triliun, naik 182 persen dibandingkan Harbolnas perdana pada 2019. Dari total transaksi tersebut, produk lokal menyumbang sekitar Rp12,3 triliun atau hampir setengahnya. Hal ini menunjukkan bahwa produk dalam negeri semakin diminati dan mampu bersaing di pasar digital.
Menurut Budi, produk lokal merupakan representasi dari kreativitas dan semangat para pelaku usaha Indonesia. Ia mengajak masyarakat untuk mendukung perekonomian nasional dengan lebih memilih produk lokal. Dengan demikian, bukan hanya pelaku usaha yang diuntungkan, tetapi juga ekonomi Indonesia secara keseluruhan. “Produk lokal adalah cerminan potensi besar bangsa kita. Dengan membeli produk sendiri, kita membantu mereka untuk berkembang dan memperkuat ekonomi dalam negeri,” ujarnya.
Budi juga menyoroti peran besar platform niaga elektronik dalam memasarkan produk lokal. Ia menyebutkan bahwa e-commerce menjadi titik temu antara produsen dan konsumen, memperluas jangkauan produk UMKM hingga ke berbagai wilayah di Indonesia bahkan ke pasar global. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pengemasan dan peningkatan kualitas produk lokal agar mampu bersaing dengan barang impor.
Selain itu, pasar domestik Indonesia yang besar merupakan peluang emas yang perlu dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM. Dengan memanfaatkan platform digital, pelaku usaha dapat memperluas pasar dan meningkatkan penjualan mereka secara signifikan. Budi mengajak lebih banyak pelaku UMKM untuk bergabung dalam ajang Harbolnas dan memaksimalkan kesempatan ini sebagai sarana promosi yang efektif.
Dalam era digital, teknologi menjadi kunci keberhasilan dalam menarik minat konsumen. Budi mengingatkan bahwa loyalitas konsumen terhadap produk lokal dapat terbentuk jika mereka merasa puas dengan kualitas dan pelayanan yang diberikan. “Ketika konsumen puas dan memberikan ulasan positif, mereka secara tidak langsung membantu melindungi pasar dalam negeri dari serbuan produk asing,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa kesetiaan konsumen terhadap produk lokal dapat menciptakan perlindungan pasar secara alami. Dengan membangun reputasi yang baik melalui kualitas dan inovasi, produk lokal tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Harbolnas 2024 juga dianggap sebagai bagian penting dari upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Mendag berharap bahwa dengan kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen pada 2028-2029.
Budi mengakhiri dengan mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung produk lokal dan memanfaatkan Harbolnas sebagai momen penting untuk memperkuat ekonomi bangsa. “Harbolnas bukan hanya soal belanja, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai bangsa dapat mendukung produk lokal agar terus maju,” tutupnya.
Optimisme pemerintah terhadap Harbolnas 2024 mencerminkan keyakinan bahwa ekonomi digital Indonesia memiliki potensi besar untuk terus tumbuh. Dengan kolaborasi semua pihak, Harbolnas tidak hanya menjadi ajang belanja, tetapi juga simbol kebangkitan produk lokal Indonesia di pasar global.
More Stories
Presiden Joe Biden Pantau Ketat Dampak Badai Musim Dingin di AS
Merger dan Akuisisi: Strategi Efektif Perusahaan Meningkatkan Posisi Pasar dan Menghadapi Tantangan Ekonomi
Tantangan Berat dalam Transit Gas Rusia ke Eropa: Peran Ukraina dan Dampaknya bagi Slovakia