14 Maret 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

Membangun Ketahanan Desa Melalui Program Desa Siapsiaga: Upaya Menanggulangi Radikalisasi di Tingkat Dasar

Membangun Ketahanan Desa Melalui Program Desa Siapsiaga: Upaya Menanggulangi Radikalisasi di Tingkat Dasar

https://www.antaranews.com

Narasi Pagi – Program Desa Siapsiaga yang diluncurkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjadi salah satu langkah penting dalam mengatasi ancaman radikalisasi dan terorisme di tingkat masyarakat desa. Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono, menyampaikan bahwa desa merupakan lingkungan yang sangat rentan terhadap paham radikal terorisme, terutama karena di dalamnya terdapat generasi muda dan organisasi pemuda seperti karang taruna. Karena itu, masyarakat desa perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan sejak dini untuk menangkal penyebaran ideologi radikal yang bisa mengarah pada terorisme.

Menurut Eddy, kelompok muda adalah target yang paling rentan terhadap upaya “brainwashing” atau pencucian otak yang dilakukan oleh kelompok radikal. Oleh karena itu, Desa Siapsiaga bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat desa terhadap potensi ancaman terorisme dan radikalisasi. Dalam rangka itu, BNPT melakukan pendekatan yang lebih inklusif dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, hingga aparat keamanan setempat.

Sebagai langkah awal, BNPT mengidentifikasi dua saluran utama dalam penyebaran paham radikal terorisme, yaitu secara daring (online) dan luring (offline). Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan tidak hanya terbatas pada kegiatan fisik di lapangan, tetapi juga memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan toleransi. Desa Siapsiaga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih waspada terhadap potensi penyebaran radikalisasi baik melalui media sosial maupun interaksi langsung di masyarakat.

Dalam menjalankan program ini, BNPT tidak bekerja sendiri. Kerjasama dengan berbagai pihak, seperti Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), menjadi kunci dalam memfasilitasi dan mengawasi kegiatan desa agar tetap berada pada jalur yang benar. Eddy Hartono menegaskan bahwa kolaborasi antara berbagai instansi ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan program Desa Siapsiaga, dengan mengedepankan regenerasi penggerak program yang dapat mengembangkan program ini di masa depan.

Selain itu, BNPT juga berencana untuk melibatkan kementerian dan lembaga terkait dalam pelaksanaan program ini. Kementerian Agama, dengan program Desa Moderasi Beragama, dan Kementerian Dalam Negeri, dengan program Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), akan berkolaborasi dengan BNPT untuk menciptakan sinergi dalam membangun desa yang moderat dan toleran. Langkah ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa negara hadir dalam menjaga keberagaman dan mencegah penyebaran ideologi radikal yang bisa mengancam keamanan dan kedamaian di tingkat lokal.

Desa Siapsiaga adalah bagian dari upaya BNPT untuk menciptakan desa-desa yang tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga memiliki ketahanan sosial dan budaya yang tinggi terhadap ancaman radikalisasi. Sebagai tindak lanjut dari proyek percontohan yang dimulai pada tahun 2023, pada 2024 BNPT melibatkan 50 desa/kelurahan dari lima provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung, untuk melaksanakan program Desa Siapsiaga secara mandiri. Melalui pendekatan yang berbasis pada keterlibatan masyarakat dan dukungan pemerintah, BNPT berharap Desa Siapsiaga dapat terus berkembang dan menjadi model bagi desa-desa lain dalam upaya menanggulangi radikalisasi.

Dengan adanya program ini, diharapkan dapat terwujud desa yang lebih aman, damai, dan memiliki ketahanan sosial terhadap ancaman terorisme. Dalam jangka panjang, Desa Siapsiaga tidak hanya akan mencegah penyebaran ideologi radikal tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan antarwarga desa, serta menciptakan lingkungan yang toleran dan moderat di Indonesia.