14 Maret 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

Kemenkes Gencarkan Kampanye #PeduliSayangiJiwa untuk Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Jiwa di Masyarakat

kampanye #PeduliSayangiJiwa

Narasi Pagi – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggandeng berbagai pemengaruh untuk meluncurkan kampanye #PeduliSayangiJiwa, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan jiwa. Kampanye ini mengedepankan pemahaman mengenai Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP) dan pentingnya deteksi dini melalui skrining kesehatan jiwa.

Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes, Imran Pambudi, menjelaskan bahwa kampanye ini adalah bagian dari upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat. “Luka psikologis merupakan perasaan tidak nyaman yang berlebihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, yang biasanya muncul akibat kejadian berat atau peristiwa penuh tekanan,” ujar Imran di Jakarta. Ia menambahkan bahwa luka psikologis ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti hubungan yang bermasalah antara orang tua dan anak, stres yang tidak terkelola dengan baik, hingga trauma akibat kejadian tertentu.

Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami luka psikologis. Hal ini menyebabkan luka tersebut semakin dalam dan berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari. Imran mengingatkan pentingnya untuk menyadari dan menangani luka psikologis sejak dini. Untuk itu, pertolongan pertama pada luka psikologis (P3LP) sangat dibutuhkan. P3LP merupakan bantuan atau dukungan psikologis yang bersifat dasar dan sederhana, layaknya pertolongan pertama medis untuk kondisi kesehatan fisik.

Kemenkes berkolaborasi dengan sejumlah pemengaruh di bidang kesehatan, seperti Ariel Tatum, dr. Farhan Zubedi, dan Irwantja Mental Health Doodes, untuk memperluas jangkauan kampanye ini. Mereka akan menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan jiwa. Imran menyebutkan bahwa media sosial merupakan alat yang sangat efektif untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas dan personal. Banyak individu yang mungkin tidak sadar bahwa mereka sedang mengalami luka psikologis, atau tidak peduli terhadap kondisi tersebut pada orang lain. Kampanye ini diharapkan dapat mengubah pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa dan mengajak mereka untuk lebih peduli terhadap diri sendiri dan orang di sekitar mereka.

Selain itu, Kemenkes juga telah menyusun enam buku saku yang berisi panduan tentang P3LP, yang diperuntukkan bagi first aider di berbagai kelompok masyarakat, seperti di sekolah (PAUD, SD, SMP, SMA), kampus, tempat kerja, dan masyarakat umum. Buku saku ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan jiwa dan menjadi panduan bagi mereka yang berperan sebagai penolong pertama di masyarakat sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga profesional. Dengan adanya buku saku ini, diharapkan lebih banyak orang dapat memberikan pertolongan pertama yang tepat bagi mereka yang membutuhkan dukungan psikologis.

Dalam gerakan #PeduliSayangiJiwa, Irwantja, yang dikenal sebagai Mental Health Doodler, turut mengedukasi masyarakat melalui media doodle yang saat ini tengah populer di kalangan anak muda. Dr. Farhan Zubedi, seorang dokter sekaligus influencer, juga berperan aktif dalam memberikan edukasi kesehatan melalui media sosialnya, diharapkan dapat memperluas kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jiwa. Sementara itu, Ariel Tatum yang sering mengkampanyekan pentingnya mencintai diri sendiri dan menjaga kesehatan jiwa, diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk mengaplikasikan #PeduliSayangiJiwa dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya kampanye ini, Kemenkes berharap masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya kesehatan jiwa dan lebih peduli terhadap diri sendiri maupun orang lain. Kesehatan jiwa yang terjaga dengan baik akan membawa dampak positif bagi kualitas hidup, hubungan sosial, dan produktivitas masyarakat.