19 April 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

Delegasi Hamas Bertolak ke Kairo untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Delegasi Hamas Bertolak ke Kairo

Sumber: antaranews.com

Narasi Pagi – Delegasi perwakilan dari kelompok Hamas dikabarkan telah bertolak menuju Kairo pada Jumat (14/3) untuk melakukan pertemuan dengan pejabat Mesir. Pertemuan ini bertujuan membahas kelanjutan perundingan mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza. Sebelumnya, Hamas menerima proposal yang diajukan oleh mediator terkait negosiasi tahap kedua perjanjian gencatan senjata.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Hamas juga menyatakan kesediaannya untuk membebaskan seorang tentara Israel yang memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat, Edan Alexander. Selain itu, jenazah empat tahanan yang memiliki kewarganegaraan ganda akan diserahkan kepada pihak berwenang.

Dalam pernyataan resminya, Hamas mengonfirmasi bahwa delegasi yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya telah diberangkatkan ke Kairo. Pertemuan dengan pejabat Mesir ini diadakan untuk membahas perkembangan negosiasi serta berbagai aspek dari perjanjian gencatan senjata yang sedang dirundingkan.

Sebelumnya, gencatan senjata telah diberlakukan di Gaza mulai dari 19 Januari hingga 1 Maret 2025. Gencatan senjata ini merupakan bagian dari tahap pertama perjanjian yang dilakukan antara Hamas dan Israel. Dalam kesepakatan tersebut, pembebasan sandera asal Israel dilakukan sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina.

Namun, setelah gencatan senjata berlangsung selama 42 hari, situasi kembali berubah pada 2 Maret. Pihak Israel melalui utusan khusus AS, Steve Witkoff, mengumumkan usulan rencana baru untuk memperpanjang gencatan senjata sementara. Rencana ini diajukan sebagai tanggapan atas perbedaan yang masih terjadi antara Hamas dan Israel mengenai penghentian perang secara menyeluruh.

Menurut informasi yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pihak Tel Aviv telah menyetujui rencana tersebut. Namun, di sisi lain, Hamas belum memberikan keputusan akhir mengenai persetujuan terhadap proposal tersebut.

Pada hari yang sama, Israel juga mengambil langkah tegas dengan mengumumkan larangan terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Selain itu, Israel juga menyampaikan ancaman akan meningkatkan tekanan terhadap Hamas jika kelompok tersebut tetap menolak usulan terbaru yang diajukan oleh Amerika Serikat.

Bagi Israel, tahap pertama dari perjanjian gencatan senjata seharusnya tetap dilanjutkan tanpa adanya jaminan penghentian perang secara permanen. Sementara itu, Hamas menekankan bahwa perundingan harus segera berlanjut ke tahap kedua. Tahap lanjutan ini diharapkan dapat memastikan penghentian perang secara menyeluruh serta penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

Keputusan yang akan dihasilkan dalam pertemuan antara Hamas dan pejabat Mesir di Kairo akan menjadi faktor penentu bagi kelanjutan situasi di Gaza. Negosiasi yang sedang berlangsung diharapkan dapat memberikan solusi terhadap konflik yang telah berkepanjangan di wilayah tersebut.