13 Maret 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

Asahi Shuzo Rencanakan Pembuatan Sake di Stasiun Luar Angkasa, Membawa Terobosan Baru untuk Industri Minuman

Asahi Shuzo berencana menciptakan sake di luar angkasa

Narasi Pagi – Perusahaan sake terkenal dari Jepang, Asahi Shuzo, yang memproduksi merek Dassai, tengah berencana melakukan terobosan besar dengan membawa pembuatan sake ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Jika proyek ini berhasil, Dassai akan menjadi merek sake pertama yang diproduksi di luar angkasa, sekaligus menjadikannya salah satu sake paling mahal di dunia. Sebuah botol kecil berukuran 100 mililiter sake ini diperkirakan akan dijual dengan harga mencapai 100 juta yen atau sekitar Rp10,4 miliar di Bumi.

Souya Uetsuki, seorang pembuat bir yang memimpin proyek inovatif ini di Asahi Shuzo, menyatakan bahwa keberhasilan fermentasi di luar angkasa tidak dapat dijamin 100 persen. “Proses fermentasi di luar angkasa dapat berbeda secara signifikan karena perbedaan gravitasi, yang memengaruhi perpindahan panas dalam cairan. Hal ini akan mengubah cara fermentasi bekerja,” kata Uetsuki. Fermentasi sake di luar angkasa diperkirakan memakan waktu sekitar dua bulan, lebih lama dibandingkan proses fermentasi di Bumi.

Meskipun terdapat tantangan besar, Asahi Shuzo saat ini sedang mengembangkan peralatan khusus untuk pembuatan sake di luar angkasa. Peralatan ini diharapkan dapat diluncurkan pada akhir tahun 2025, yang akan memungkinkan mereka untuk menguji bagaimana proses fermentasi terjadi dalam kondisi gravitasi mikro di luar angkasa. Harapan besar pun disematkan pada proyek ini, karena dapat membuka wawasan baru tentang cara kerja fermentasi di lingkungan tanpa gravitasi.

Uetsuki juga mengungkapkan ambisi jangka panjang perusahaan terkait pengembangan sake luar angkasa ini. Ia menyatakan bahwa salah satu tujuan utamanya adalah untuk dapat membuat sake yang dapat dinikmati di bulan, jika suatu saat manusia dapat melakukan perjalanan ke sana. “Di masa depan, ketika perjalanan ke bulan menjadi hal yang lebih mudah dan banyak turis mengunjungi bulan, kami ingin menciptakan sake yang dapat dinikmati oleh mereka, sehingga pengunjung dapat menikmati momen tersebut dengan lebih bermakna,” tambah Uetsuki.

Tidak hanya terbatas pada sake, proyek ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat lebih luas bagi wisatawan luar angkasa yang memiliki ketertarikan terhadap makanan fermentasi, seperti natto dan miso. Teknologi fermentasi yang dikembangkan untuk sake ini dapat diperluas untuk berbagai jenis makanan Jepang lainnya yang juga melalui proses fermentasi. Dengan demikian, teknologi ini dapat berperan penting dalam mendukung keberagaman makanan di luar angkasa di masa depan.

Asahi Shuzo telah melakukan kerja sama dengan Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA), yang memberikan akses ke modul eksperimen Kibo di ISS. Di modul ini, eksperimen fermentasi sake dapat dilakukan dalam kondisi gravitasi mikro yang khas. Meskipun demikian, hingga kini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak JAXA mengenai apakah eksperimen tersebut akan disetujui atau tidak.

Inovasi yang dilakukan oleh Asahi Shuzo ini bukan hanya sebuah eksperimen pembuatan minuman, tetapi juga merupakan langkah penting dalam mengembangkan teknologi baru yang bisa mendukung keberagaman pangan di luar angkasa. Jika berhasil, proyek ini akan menjadi pencapaian besar dalam bidang ilmu pangan dan teknologi luar angkasa, serta membuka kemungkinan baru untuk produksi makanan dan minuman di luar angkasa.