Narasi Pagi – Diplomasi budaya terus menjadi salah satu cara yang efektif dalam mempererat hubungan antarnegara, termasuk antara Indonesia dan Jepang. Dalam hal ini, pencak silat dianggap sebagai salah satu media yang mampu memperkuat interaksi dan kerja sama antara masyarakat kedua negara. Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, menilai bahwa seni bela diri tradisional ini tidak hanya berfungsi sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai alat diplomasi yang dapat mendekatkan masyarakat Indonesia dan Jepang.
Dalam sebuah acara dialog dan buka puasa bersama yang dihadiri oleh perwakilan dari 10 perguruan pencak silat Indonesia di Jepang, Heri menyampaikan apresiasi terhadap upaya yang telah dilakukan oleh para penggiat pencak silat di negara tersebut. Ia menilai bahwa berbagai perguruan pencak silat yang aktif di Jepang telah berperan besar dalam mempromosikan budaya Indonesia secara positif.
Dubes Heri juga melihat pencak silat sebagai wadah yang dapat menyatukan diaspora Indonesia di Jepang. Melalui seni bela diri ini, warga Indonesia yang tinggal di Jepang memiliki kesempatan untuk berhimpun dalam kegiatan yang positif serta menumbuhkan semangat persatuan. Dengan semangat tersebut, ia mendorong agar komunikasi dan interaksi antara perguruan pencak silat di Jepang semakin diperkuat. Salah satu langkah yang diusulkan adalah pelaksanaan latihan rutin bersama yang melibatkan seluruh perguruan pencak silat Indonesia di Jepang.
Ia juga mengungkapkan bahwa jika koordinasi antarperguruan sudah berjalan dengan lebih terstruktur dan terjadwal, maka ide pembentukan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Jepang bisa didiskusikan lebih lanjut. Dengan adanya wadah organisasi yang resmi, diharapkan pencak silat semakin berkembang dan mendapatkan lebih banyak pengakuan di Jepang.
Sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan pencak silat di Jepang, KBRI Tokyo menegaskan komitmennya untuk terus mendukung segala inisiatif yang dilakukan oleh para diaspora Indonesia. Heri memastikan bahwa pihaknya akan terus memfasilitasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penguatan komunitas pencak silat di Jepang, baik dalam hal promosi budaya maupun dalam peningkatan keterampilan para pesilat.
Salah satu perwakilan dari perguruan Perisai Diri, Soesilo, mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh KBRI Tokyo. Ia menilai bahwa latihan bersama antarperguruan adalah langkah yang baik dalam memperdalam teknik pencak silat serta mempererat hubungan antaranggota. Menurutnya, interaksi yang lebih intens antara berbagai perguruan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif dan mendukung perkembangan pencak silat di Jepang.
Sementara itu, Kyoko Soda yang bergabung dengan perguruan Panca Sakti mengungkapkan harapannya agar Asosiasi Pencak Silat Jepang (JAPSA) semakin berkembang dan lebih aktif dalam kejuaraan dunia. Ia menilai bahwa dengan semakin banyaknya keterlibatan perguruan pencak silat dalam ajang kompetisi internasional, pencak silat dapat lebih dikenal di tingkat global.
Dalam acara tersebut, hadir pula berbagai perguruan pencak silat Indonesia yang telah lama beroperasi di Jepang. Beberapa di antaranya adalah IKSPI Kera Sakti, Merpati Putih, Pagar Nusa, Panca Sakti, Panglipur, PSH Terate, PSH Tunas Muda Winongo, Sin Lam Ba, dan Tapak Suci. Selain perwakilan dari perguruan pencak silat Indonesia, pengurus JAPSA juga turut menghadiri acara tersebut, menandakan komitmen mereka dalam mengembangkan pencak silat di Jepang.
Dengan semakin berkembangnya pencak silat di Jepang, diharapkan diplomasi budaya antara Indonesia dan Jepang dapat semakin kuat. Selain menjadi ajang pelestarian warisan budaya, pencak silat juga berperan dalam memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan Indonesia ke dunia internasional. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas pencak silat di luar negeri, akan menjadi kunci keberlanjutan dan eksistensi seni bela diri ini di masa mendatang.
More Stories
Indonesia Dukung Gencatan Senjata Permanen di Gaza dan Perkuat Hubungan dengan Mesir
Trump Kembali Serukan Perdamaian Rusia-Ukraina, Negosiasi Masih Panjang
Keputusan Israel Pertahankan Posisi Strategis di Lebanon Meski Ada Negosiasi Perbatasan