19 April 2025

Narasi Pagi

Kumpulan Kabar Terkini

Tanzania Umumkan Berakhirnya Wabah Virus Marburg Setelah Tidak Ada Kasus Baru

Tanzania Umumkan Berakhirnya Wabah Virus Marburg

Sumber: antaranews.com

Narasi Pagi – Pemerintah Tanzania mengumumkan bahwa wabah penyakit akibat virus Marburg yang telah menyebar sejak Januari 2025 secara resmi dinyatakan berakhir. Informasi ini dikonfirmasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis (13/3).

Menurut WHO, wabah ini dinyatakan selesai setelah tidak ditemukan kasus baru selama 42 hari sejak kematian terakhir yang dikonfirmasi pada 28 Januari 2025. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa wabah ini merupakan kali kedua yang terjadi di Tanzania, setelah wabah serupa melanda wilayah yang sama pada tahun 2023.

Wabah ini pertama kali terdeteksi pada pertengahan Januari 2025. Pada tanggal 15 Januari, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan bahwa delapan orang di Tanzania diduga meninggal akibat demam Marburg. Beberapa hari kemudian, Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, mengonfirmasi keberadaan wabah tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa hanya satu kasus infeksi yang telah terkonfirmasi melalui uji laboratorium.

Dalam laporan WHO, dinyatakan bahwa wabah yang diumumkan pada 20 Januari 2025 itu telah menyebabkan dua kasus yang terkonfirmasi serta delapan kasus probable, dengan seluruh pasien yang terjangkit dinyatakan meninggal dunia. Kedua wabah yang terjadi di Tanzania, baik pada 2023 maupun 2025, diketahui berpusat di wilayah Kagera, yang terletak di timur laut negara tersebut.

Di negara lain, Kementerian Kesehatan Rwanda juga telah mengumumkan berakhirnya wabah virus Marburg di negara mereka pada Desember 2024. Wabah yang mulai menyebar pada pertengahan September 2024 itu menyebabkan total 66 kasus, dengan 15 di antaranya berujung pada kematian.

Virus Marburg sendiri dikenal sebagai penyebab demam berdarah yang sangat mematikan pada manusia. Penyakit ini ditularkan dari kelelawar buah ke manusia dan menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Karena sifatnya yang sangat menular, virus ini dapat menyebabkan penyebaran cepat dalam komunitas yang terdampak.

Gejala awal penyakit ini meliputi demam tinggi, sakit kepala yang hebat, serta perasaan tidak enak badan secara umum. Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi penderita bisa memburuk dan berujung pada komplikasi serius, termasuk pendarahan internal dan kegagalan organ.

Meskipun penelitian tentang virus ini terus dilakukan, hingga saat ini WHO menyatakan bahwa belum ada vaksin atau obat antivirus yang secara resmi disetujui untuk mengobati infeksi virus Marburg. Upaya pengobatan yang tersedia saat ini hanya berfokus pada meredakan gejala serta memberikan perawatan suportif kepada pasien yang terinfeksi.

Dengan berakhirnya wabah ini di Tanzania dan Rwanda, otoritas kesehatan setempat tetap diimbau untuk meningkatkan pengawasan serta kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan wabah serupa di masa depan. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai cara pencegahan dan deteksi dini infeksi virus Marburg juga diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran di kemudian hari.

Meski wabah telah dinyatakan berakhir, tantangan dalam menghadapi virus mematikan ini masih tetap ada. Tanpa adanya vaksin atau pengobatan spesifik, risiko munculnya kembali wabah tetap menjadi ancaman yang harus diantisipasi oleh berbagai negara, terutama di kawasan yang pernah mengalami penyebaran sebelumnya.